dan aku pikir itu hanya ilusi.. tapi mengapa tak jua berlalu..
lekung-lekung di wajahmu begitu pekat untuk ku ingat..
sungguh.. aku tidak sedang menghabiskan waktu memikirkanmu..
hanya saja aku memanfaatkan waktuku untuk tidak menghapus jelmaan angin itu..
tentu saja kau yang ku sebut jelmaan angin..
betapa tidak, kau hanya datang seketika lewat namun memberikan rasa semacam perasaan senang yang menstimulikan bibir untuk melukiskan simbol yang telah kita sepakati dengan nama senyum~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar