Wahai jelmaan angin, apakah muara rindu kita memang tak pernah sama? Mengapa ia seakan berlari sendiri kemudian menanti .. Mengapa ia terbelenggu menunggu sesuatu yg tak mungkin bertemu.
Wahai jelmaan angin, jika memang waktu tak lagi satu, tak usah kaku .. Karna tak ada yg memaksa jika semua rindu harus bersatu .. Tak usah malu karena sejatinya rindu yg tulus dari organ didekat empedu merupakan bagian yg takkan lekang oleh waktu ~
IV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar