menunda lelap untuk tak bermimpi.. tentang mimpi yg tlah menipu pemiliknya sendiri. seperti mati namun masih bernyawa.. layaknya redup tapi ia bersinar.. seakan ada namun tiada..
ia tertawa merahasiakan duka~
Sabtu, 11 Juli 2015
darah
percikannya kali ini benar-benar mengakrabkan luka,memusnahkan tawa.. rinainya membawa potongan-potongan rindu yang semakin membatu.. sejuta luka kembali menerpa~
pendam
Ketika tak ia lihat, ia mencari-cari.. ketika tak ia rasakan, ia bertanya-tanya.. tak ia lihat keberadaan dan rasakan kehadiran jiwa yg ingin matanya dekap.. disetiap denyutan nadi ia menanti.. dibawah redupnya cahaya bulan ia bercerita pada bayangan semu.. bersandar pada deru ombak-ombak bisu yg sedari tadi sedang berkejaran.. tak sampai lidahnya mengungkapkan, hanya tertahan pada pandangan mata yang semakin hari semakin dalam..
Langganan:
Postingan (Atom)