Jumat, 27 Februari 2015
Tak di undang
terkadaang... ah bukan. sewaktu-waktu maksudku. pikirannya berbicara yang sedang ku bicarakan ini adalah hal yg pasti.. tidak selalu seperti itu... hanya saja imajinasi ini mewakili jiwa-jiwa seperti yang pikiran kau katakan..
Kamis, 26 Februari 2015
jelmaan angin.. aku rinduu
Jika dipikirkan secara akal sehat ini konyol. Bukan tanpa alasan ku sebut konyol. Bayangkan saja disaat tugas akhir laporan magang belum jua diselesaikan sampai judul skripsi yang belum diketahui dimana letaknya aku masih saja memikirkan tentang sajak jelmaan angin. Awalnya aku berpikir itu ilusi. Tapi mengapa bisa selama ini.
jelmaan angin, terimakasih~~
Tak ada larangan untuk datang ataupun pergi. Karna kau memang bukan aku yg memiliki. sungguh terimakasih teruntuk kau yang ku sebut jelmaan angin
o :')
o :')
merindu tunggal
bak menapaki jalanan kerikil tanpa sepatu..
decakan darah memenuhi telapknya..
garis-garisnya membekas hingga akhir nafas..
namun sisa merah pada jalanan lekas lenyap dibawa air langit..
ia seolah mengenang sendirian.. merindu tunggal tanpa balasan.
o :')
decakan darah memenuhi telapknya..
garis-garisnya membekas hingga akhir nafas..
namun sisa merah pada jalanan lekas lenyap dibawa air langit..
ia seolah mengenang sendirian.. merindu tunggal tanpa balasan.
o :')
Langganan:
Postingan (Atom)